Harus
diakui saat ini masih banyak yang “galau” dengan pilihan ingin melanjutkan
studi dimana, tepatnya jurusan apa yang harus dipilih baik untuk tingkat SMU
atau Sederajat maupun D1, D2, D3, D4 atau S1 sekalipun.
Adapun
beberapa kelebihan di Jurusan Akuntansi yang mungkin kurang dipahami ataupun disadari
oleh pihak lain (perspektif pribadi penulis), diantaranya adalah:
1. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang
“gaul,
tapi beretika”.
Jika
diartikan secara bebas, kata “gaul” dapat dimaknai dengan memiliki banyak
teman, low profile, dapat diterima dimana saja atau mudah bergaul
dengan siapa saja. Ketika anda masuk di Jurusan akuntansi maka anda akan
diajarkan bagaimana bertindak secara netral, mampu memenuhi kebutuhan informasi
seluruh stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan), seperti
manajemen, karyawan, investor, kreditor, pemasok, pemerintah dan masyarakat
umum. Dengan begitu, agar anda dapat diterima dimana saja dan dapat bergaul
dengan siapa saja yang menjadi stakeholders maka akan diajak untuk
berprilaku sebagai orang yang bijak dan tidak memihak kepada salah satu pihak,
dengan cara
menyusun laporan keuangan sebagaimana mestinya, tanpa ada rekayasa. Dalam mencari lapangan pekerjaan pun anda tidak usah “galau” jika memilih jurusan akuntansi, karena selain gaul, boleh dikatakan bahwa selama di suatu organisasi/kelompok ada uang didalamnya, maka di tempat itulah anda berpeluang untuk bekerja. Malahan, tanpa bekerja dengan orang lain pun, anda bisa membuka lapangan pekerjaan tersendiri, contohnya menjadi konsultan pajak, konsultan keuangan ataupun yang paling bonafit adalah menjadi akuntan publik (membuka Kantor Akuntan Publik/KAP). Tapi ingat, apapun pilihan pekerjaan anda, akan selalu diikat dengan aturan etika profesi akuntan.
menyusun laporan keuangan sebagaimana mestinya, tanpa ada rekayasa. Dalam mencari lapangan pekerjaan pun anda tidak usah “galau” jika memilih jurusan akuntansi, karena selain gaul, boleh dikatakan bahwa selama di suatu organisasi/kelompok ada uang didalamnya, maka di tempat itulah anda berpeluang untuk bekerja. Malahan, tanpa bekerja dengan orang lain pun, anda bisa membuka lapangan pekerjaan tersendiri, contohnya menjadi konsultan pajak, konsultan keuangan ataupun yang paling bonafit adalah menjadi akuntan publik (membuka Kantor Akuntan Publik/KAP). Tapi ingat, apapun pilihan pekerjaan anda, akan selalu diikat dengan aturan etika profesi akuntan.
2. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang
“setia”
Semua
orang pasti mendambakan pasangan yang setia dan tentunya ingin menjadi orang
yang setia, karena kesetiaan itu bukti dari cinta sejati. Nah, ketika anda
masuk di Jurusan akuntansi maka anda akan menemukan bahwa betapa kesetiaan itu
sangat berarti dalam hidup ini dan anda pun akan dituntut atau diarahkan untuk
menjadi orang yang setia. Untuk menyelenggarakan akuntansi secara tepat, salah
satu prinsip yang harus dipegang adalah konsistensi, yaitu berpegang pada satu
metode tertentu atau tidak berganti-ganti metode baik dalam pengukuran maupun
penyajian. Anda dapat saja mengganti metode penentuan nilai persediaan akhir
misalnya, tetapi itupun dapat dilakukan jika pada saat kondisi tertentu. Tetapi
ingat, ketika anda sudah berganti metode dari metode FIFO menjadi metode
rata-rata tertimbang, anda tidak bisa lagi kembali pada metode FIFO di tahun
berikutnya. Intinya harus konsisten atau setia dengan yang menjadi pilihan anda
sendiri.
3. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang
“perhatian”
“Aku
memilihnya karena dia yang paling perhatian terhadap diriku dibandingkan yang
lainnya”… Itulah alasan yang banyak diutarakan oleh seseorang ketika ditanyakan
mengapa dirinya memilih orang tertentu untuk dijadikan sahabat atau kekasih.
Saya dapat pastikan anda mengharapkan bisa menjadi orang “pilihan” tersebut
kan?… Ketika anda masuk di Jurusan Akuntansi, anda akan menemukan bahwa ketika
ingin berhasil dalam melakukan pekerjaan akuntansi, baik menyusun maupun audit
laporan keuangan maka anda harus skeptis. Bahasa keren dari skeptis adalah “GU”
atau “Gila Urusan”. Tetapi, GU disini bukanlah sifat yang cemburuan atau selalu
berprasangka buruk terhadap orang lain, tetapi lebih kepada rasa keingintahuan
yang besar, sehingga mengarah kepada penggalian informasi sedalam-sedalamnya
untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat. Hal inilah yang membuat
seseorang akan menjadi perhatian. Misalnya saja ketika anda ingin mencatat
suatu transaksi pengeluaran uang, sebelum melakukan pencatatan, anda semestinya
harus mendapatkan bukti yang cukup dan sah, biasanya berupa
nota/kwitansi/faktur atas pengeluaran tersebut, yang mana informasi atas
transaksi tersebut harus anda dapatkan secara jelas dan mendetail. untuk itu
anda akan bertanya dan menggali informasi tentang kapan dan dimana transaksi
dilakukan, berapa nilai nominalnya, siapa yang bertanggungjawab, apakah telah
di cap dan/atau di tanda tangani, dan sebagainya. Ketika anda telah terbiasa
melakukan ini maka ketika bertemu dengan seseorang maka anda akan lebih mudah berkomunikasi
dengannya dan mampu menjadi pendengar yang setia, terutama ketika orang
tersebut lagi curhat, sehingga jadilah anda menjadi orang yang perhatian.
4. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang
“tertib dan teratur”
Mungkin kebiasaan anda selama ini kadang-kadang tidak
tertib dan tidak mampu mengatur waktu. Tahukah anda bahwa keberhasilan itu
dimulai dari keteraturan?… dan orang yang tertib itu, khususnya dalam berlalu
lintas, akan selamat sampai di tujuan?… Dalam menjalankan perintah agama pun
demikian, semua agama telah memiliki kitab suci yang tujuannya agar kita dapat
hidup secara tertib dan penuh keteraturan. Ketika anda masuk Jurusan Akuntansi.
keteraturan dan ketertiban akan menjadi penonggak keberhasilan anda dalam
menjalankan fungsi-fungsi akuntansi, sehingga anda akan diarahkan agar dapat
menyajikan laporan keuangan sesuai dengan priodenya (prinsip matching)
dan anda pun akan selalu diingatkan agar dapat menyimpan (mendokumentasikan)
bukti-bukti seluruh transaksi secara lengkap, rapi dan berurutan. Dari situlah
kemudian anda akan menjadi orang-orang yang tertib dan teratur dalam
menjalankan aktivitas keseharian anda.
5. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang
“tau diri”
Kunci utama kesuksesan adalah ketika kita tau siapa
sebenarnya diri kita, apa kemampuan kita dan apa keterbatasan-keterbatasan
kita. Dengan mengetahui siapa kita sebenarnya maka akan didapatkan suatu
strategi yang tepat dalam meningkatkan prestasi kita di masa yang akan datang.
Dalam dunia bisnis pun demikian, untuk mendapatkan strategi yang tepat,
terkadang perusahaan melakukannya dengan analisis SWOT atau alat analisis
lainnya agar dapat diketahui seberapa besar kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki dan seberapa banyak peluang dan tantangan yang harus dihadapi,
khususnya untuk memenangkan persaingan global saat ini. Ketika anda masuk
jurusan akuntansi, anda akan dipandu untuk melakukan analisis terhadap
informasi-informasi keuangan yang tersedia, mulai dari analisis vertikal dan
horisontal atau mulai dari analisis perbandingan sampai kepada analisis rasio.
Dengan melakukan analisis-analisis tersebut, maka anda akan mengetahui seberapa
hebat organisasi anda dibandingkan organisasi lainnya, dan seberapa besar
peluang anda untuk berhasil di kemudian hari. Hal inilah yang akan membawa anda
pada zona “tau diri”. Selain itu, yang tak kalah pentingnya bahwa orang-orang
di jurusan akuntansi (profesi akuntan), sangat mengerti dan memahami bahwa
“kebenaran mutlak” itu hanya milik Sang Pencipta, kita manusia hanya bisa
menilai suatu “kewajaran” saja. Itulah kenapa sampai dalam ilmu akuntansi,
pendapat (opini) auditor terhadap penyajian laporan keuangan salah satunya
diistilahkan dengan “wajar tanpa pengecualian” atau “wajar dengan pengecualian”
dan bukan istilah “PENYAJIAN YANG BENAR/SALAH”. Dari sinilah anda akan tau diri
bahwa anda hanya makhluk dari ciptaan Tuhan yang tak luput dari
kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
No comments:
Post a Comment